BOGOR, TRANSMETRO.ID – Fenomena prank pocong yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak belasan tahun rupanya bukan hanya terjadi di Kota Depok saja. Peristiwa serupa kini terjadi di dua lokasi berbed di Bogor.
Pertama, peristiwa tersebut terjadi di Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Yang kedua terjadi di Cilendek Gg. Kelor, Kecamatan Bogor Barat.
Berdasarkan pengakuan salah seorang warga setempat bernama Didik, warga yang akrab disapa Abah Ukat (64) tersebut menjadi korban prank.
“Beliau sedang berjalan di sekitaran kebun sawit, tiba-tiba ada pocong, sudah loncat dan tepat berada di depan Abah Ukat tersebut,” ujarnya, Jumat (31/5) dini hari.
Menurutnya, korban bukan hanya dari kalangan pemuda saja, bahkan orang tua yang sudah sepuh jadi sasaran tingkah konyol anak-anak tersebut. “Kondisi saat itu di Desa Cimulang, Kampung Cibarengkok sedang mati lampu,” terangnya.
Atas kejadian tersebut, Didik menyayangkan lantaran pihak keluarga membiarkan kelakuan anak-anak yang sudah tidak wajar itu.“Aduh, korbanya orangtua dan pengendara motor. Coba kalo ditabrak karena kaget. Mereka niat. Saya enggak sempet foto, handphone lowbet” katanya.
Sejauh ini, ia mengaku sudah mencoba menggertak langsung para pelaku prank pocong tersebut. Ia mengaku khawatir jika ada korban memiliki riwayat sakit jantung, “Dan juga kalo kepalang kaget tiba-tiba ditabrak itu bocah pasti mati,” keluhnya.
Ia berharap ada tindakan, minimal orangtua memberikan pendidikan agar para pelaku prank itu menghargai orang tua.
Sementara di wilayah Cilendek Gang Kelor, Kecamatan Bogor Barat aksi prank pocong hingga menelan korban.
“Kemarin pun ada korban jiwa satu orang akibat aksi prank pocong di Tanjakan Gang Kelor, menabrak pagar puskesmas Gang Kelor,” terangnya.
Menurut Didik kasus tersebut ditangani di Polsek Bogor Barat, lantaran sebanyak 7 orang berhasil diciduk pihak kepolisian.
“6 orang di bawah umur 15 tahun, 1 orang berusia 18 tahun, pengangguran,” katanya.
“Tuman lur, nu karitu mah, moal bisa di caram ku omongan, kudu langsung tindakan. Ulah nepi aya korban karak kolotna ngawarah budak.
‘Kebiasaan bro, yang seperti itu, tidak bisa dilarang sama omongan, harus langsung ditindak. Jangan sampai ada korban, baru orang tuanya ngelarang anaknya,” ungkapnya.
Namun saat transmetro.id mengkonfirmasi perihal tersebut, Kapolsek Bogor Barat, Kompol Sundarti mengatakan pihaknya saat ini belum menerima laporan atas kejadian terebut.
“Siap mas, sampai sekarang belum ada laporan terkait itu,” ucapnya singkat, saat dihubungi via pesan singkat whatsapp, Jumat (31/5).
Dikabarkan sebelumnya, aksi 10 remaja menyamar sebagai pocong di Kota Depok membuat heboh warga.
Beruntung, Tim Jaguar Polresta Depok tengah patroli berhasil memergoki aksi iseng tersebut pada Kamis (30/5) dini hari, tepatnya di Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok.
Reporter : Bambang Supriyadi
Redaktur : Bambang Supriyadi