Ketua Komunitas Sumber Laut (KSL) Telly Supriatna dan Sekretaris DPC HNSI Kab. Sukabumi, Ujang SB, di Kantor DPC HNSI, Selasa (03/03/20)
SUKABUMI,TRANSMETRO,-Sekitar 30 warga pengolah Ikan Asin yang tergabung dalam Komunitas Sumber Laut (KSL), di Kampung Rawakalong, Kelurahan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat.
Kelompok yang terbangun sejak puluhan tahun silam, memastikan menerapkan cara pengolahan Ikan Asin, menggunakan bahan dasar pengawet alamiah berupa garam beryodium.
Hal ini di sampaikan Ketua KSL,Telly Supriatna, saat di temui di kantor DPC. HNSI Kabupaten Sukabumi, Selasa (03/03/20). Saat panen Ikan di kawasan Laut Teluk Palabuhanratu,
Ribuan Ton Ikan segar hasil tangkapan Nelayan Palabuhanratu. Mampu diserap kelompok pengolah Ikan Asin ini. “Kelompok kami merupakan pengolah ikan asin skala besar ” tegasnya.
Bisa menghasilkan 100- 15O Ton Ikan Asin perbulan. Namun dalam pengolahannya, kelompok kami tidak pernah mengenal nama bahan pengawet, bernama Formalin. Melihat seperti apa jenisnya saja belum pernah terangnya.
Seperti inilah cara pengolahan ikan asin, di kelompok binaan kami. Ada dengan cara di rebus terlebih dahulu, ada juga yang di jemur secara langsung dengan pengeringan sinar Matahari.
Di kelompok kami tidak mengenal kendala cuaca, mau hujan atau kemarau, selama ikannya ada, produksi pengolahan tetap berjalan, jelasnya.
Dalam menghadapi cuaca hujan ekstrim sekalipun, kelompok pengolah sudah tau caranya, karena memiliki trik dan cara. Baik di hasilkan dari pengalaman maupun dari hasil pembinaan dan pelatihan pihak Dinas terkait.
Untuk sarana dan prasarana penunjang secara home industri, memang sudah memadai, namun yang skala besar berupa oven pengeringan belum punya. Termasuk luas lahan juga membutuhkan -+ 2000 – 3000 M2, masih terkendala Ujarnya
Sentral Pengolahan Ikan Asin Komunitas Kelompok Sumber Laut, di Kp. Rawakalong kelurahan Palabuhanratu Kab.Sukabumi
Menanggapi kendala yang di hadapi para pengolah Ikan Asin di KKSL Palabuhanratu, Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, melalui Sekretaris, Ujang SB, kekurangan dalam hal pengolahan,
ini menjadi konsen kita.Kami seara kelembagaan sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral, baik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Sukabumi, Dinas Perdagangan, Usaha Kecil-Menengah dan Koperasi (DPUKMK).
Kita akan coba meningkatkan keahlian mereka,bagai mana bisa menghasilkan prodak yang baik.Tentu saja tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya yang bisa berdampak negatif bagi kita semua.
Dalam hal ini tentu pranserta masyarakat, termasuk di dalamnya para jurnalis, dapat meng-ekpose tentang dunia perikanan yang bersih dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat perikanan kita, ajaknya.
Reporter : Sopandi
Redaktur : Hepie H