Sukabumi Transmetro.id – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Uden Abdunnatsir, turun langsung ke lokasi pembongkaran bangunan SDN Gunung Batu, di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, yang dilakukan secara gotong royong atas inisiatif Pemerintah Desa dan warga masyarakat setempat.
Uden menyebut, kehadiran dirinya itu untuk memberikan dukungan kepada masyarakat serta pemerintah desa, dimana bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan sangat jelas memberi dampak positif.
” Langkah cepat warga dan Kepala Desa Kebonpedes merupakan bukti nyata bahwa semangat gotong royong di tengah masyarakat masih hidup kuat, bahkan di tengah keterbatasan anggaran dan belum turunnya bantuan pemerintah,” ujarnya, Minggu (19-10-25).
Legislator Fraksi PKS itu menilai, Apa yang dilakukan Kades Dadan Apriandani dan masyarakat ini patut dijadikan contoh. Di saat semangat gotong royong mulai memudar di banyak tempat, di Desa Kebonpedes justru masih hidup dengan kuat.
” Ini sangat luar biasa dan harus dipertahankan,” tambahnya.
Uden kembali mengatakan, sekolah dasar yang telah berdiri lebih dari tiga dekade tersebut kini hanya menyisakan beberapa ruang kelas yang masih layak digunakan. Sementara tiga ruang lainnya—kelas IV, V, dan VI—terpaksa dibongkar karena kondisinya nyaris roboh dan berpotensi membahayakan kegiatan belajar mengajar.
“ Tiga ruang kelas yang dibongkar ini adalah kelas IV, V, dan VI. Keadaannya sudah sangat memprihatinkan dan berpotensi ambruk. Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan semangat warga yang tidak tinggal diam melihat kondisi sekolah seperti ini,” ujar Uden, dikutip dari Sukabumiupdate, Rabu (22-10-25).
Uden juga berharap perhatian pemerintah daerah semakin besar terhadap fasilitas pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
Sementara itu, Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani, menyampaikan bahwa langkah pembongkaran dilakukan semata-mata demi keselamatan siswa dan guru. Ia berharap, setelah proses ini, pemerintah segera menindaklanjuti dengan pembangunan ruang kelas baru agar kegiatan belajar dapat kembali normal,” jelasnya.







