“* Putri Pantai Selatan*
Ceritera seorang gadis bernama putri anak nelayan miskin di pantai selatan.
Ayahnya meninggal di laut tersambar petir saat putri 3 bulan didalam kandungan.
Ibunya berusaha menopang hidup, berjualan keliling dan pinsan dijalan. Diangkut ke rumah sakit dan melahirkan.
Sepanjang mengandung ia selalu pergi ke pantai berkeluh kesah kepada suaminya yang tega meninggalkannya, hingga magrib ia pulang.
Terus dan terus melakukannya. Hingga pernah sekali waktu ia tertidur dan seakan akan bertemu dengan suami yang dicintainya itu.
Suaminya berpesan untuk membesarkan anak yang akan dilakhirkañya. Nanti yang harus diberi nama Putri.
_*Putri sudah sekolah SD. Sangat pandai dan pintar nenari.*_
Hobinya membaca sudah kelihatan sejak kecil. Guru menarinya memberikan ia bacaan tentang.
_*Sasakala Pelabuhan Ratu. Tentang putri mayang sagara, tentang kisah Raja Pajajaran dan Putri Kadita.*_
Dia nonton drama _*Hutbah Munggaran di Pajajaran.*
_ Menangis menyaksikan Kadita. _*Maka dia ingin tahu siapa Kadita.*_
Diceritakanlah oleh sesepuh bahwa _*Kadita adalah Putri Raja Pajajaran yang lari ke Pelabuhanratu dan menceburkan diri ke laut.*_
Setiap hari putri terbayang bayang Kadita dan gambar.
_*Nyai Rorokidul*_ selalu dipandang dengan dalam.
Pada suatu malam ia bermimpi bertemu _*Putri Kadita.*_
_*Yang memberi motivasi untuk menjadi orang baik*_
Putri remaja belajar Silat dan menjadi jawara di berbagai iven. Putri juga bintang pelajar.
_*Pada suatu hari ibunya meminggal tragis dan menyedihkan.*_
Kini ia sendirian harus fight dalam hidup. Silakan kembangkan. Buat konflik konflik yang hebat.
17 tahun kemudian, ia menjelang remaja, selain mandiri cantik mempesona, membuat semua lelaki pun ingin memikatnya,
Bersambung=