DPRD Sukabumi, Rika Yulistina,: Hari Kesaktian Pancasila Jadikan Sebagai Alat Bentuk Karakter Kuat.

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Rika Yulistina, (Foto:Ist)

Sukabumi Transmetro.id – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Rika Yulistina, menegaskan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 01 Oktober 2025, patut dijadikan sebagai tameng bangsa guna menumbuhkan kembali penguatan karakter pendidikan agar tetap kokoh dan takkan rapuh.

Rika menyebut, moment sarat ini jelas tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan sekaligus memperkuat perlindungan, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak.

Rika menilai, Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman moral yang menuntun arah pembangunan bangsa agar tidak keluar dari jalur keadilan dan kemanusiaan.

Politikus perempuan yang duduk di Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi ini, tegaskan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar seremonial, tetapi bagaimana kita menjadikannya sebagai alat perjuangan.

Baca Juga  Komisi IV DPRD Kab.Sukabumi Minta Bakesbangpol Cari Tahu Penyebab Utama Meninggalnya Kayla

” Disini peran penting harus benar jelas, salah satunya, memastikan perempuan dan anak benar-benar terlindungi dari kekerasan, diskriminasi, dan ketidakadilan,” ujarnya, Rabu (01-10-2025).

Menurutnya, kondisi bangsa saat ini menuntut keberanian politik, termasuk dari para perempuan politikus, untuk bersuara lantang dalam memperjuangkan hak rakyat. Ia menegaskan bahwa perlindungan perempuan dan anak adalah wujud nyata dari sila kedua Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

“ Tidak boleh ada lagi anak putus sekolah karena kemiskinan, tidak boleh ada perempuan yang menjadi korban kekerasan tanpa perlindungan. Itu semua adalah bagian dari pengkhianatan terhadap Pancasila bila dibiarkan,” tegasnya.

Rika juga menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam memperkuat generasi muda agar tidak mudah terpecah oleh arus globalisasi dan politik identitas.

Baca Juga  Sekda Dan Itjen Kementerian Keuangan Tandatangani Hasil On Site Visit

“ Pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila adalah tameng bangsa. Tanpa itu, persatuan akan rapuh,” tambahnya.

Ia berharap, momentum Hari Kesaktian Pancasila di Sukabumi menjadi refleksi bahwa politik bukan hanya soal perebutan kekuasaan, melainkan ruang perjuangan untuk memastikan hak-hak masyarakat kecil benar-benar dijunjung tinggi.

“ Sebagai perempuan politikus, saya ingin hadir bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai penggerak yang memastikan Pancasila benar-benar hidup di tengah rakyat, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak Sukabumi,” pungkasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *