Pembentukan Pengurus Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) Sukabumi Raya Berjalan Sukses

Rapat Pembentukan Pengurus Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) Sukabumi Raya Sukses

Gegerbitung, transmetro.id Sabtu, 11 Januari 2025. Laporan Linda Herlina, Editor Frans Hp.

SUKABUMI. – Rapat Kepengurusan Koperasi Garudayaksa Nusantara ( KGN ) Sukabumi Raya pada Sabtu(11/01/25), sukses dilaksanakan dan berjalan sukses sesuai rencana, yang bertempat di Kedai Soul Solmed, Kp.Gegerbitung Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan acara pembentukan kepengurusan langsung dipimpin oleh Muhammad Irfan Sanusi, yang sering disapa sehari-harinya Bung Oges, dan juga ia selaku inisiator kegiatan ini.

“Alhamdulillah hari ini, kegiatan kita telah selesai Kegiatan pembentukan pengurus dengan digelarnya  Musyawarah Pembentukan Calon Pengurus Cabang Koperasi Garudayaksa Nusantara (MPCP -CKGN).”

Baca Juga  *Ketua Presidium FPII, Tinjau Langsung Pembinaan Kemandirian di Lapas Kelas I Surabaya*

“Dimana koperasi ini adalah koperasi yang didirikan oleh Bapak Prabowo Subianto pada Oktober 2015 yang lalu “.ucapnya.

Lanjutnya, ” Insya allah untuk Sukabumi raya akan segera lahir cabang dari koperasi Garudayaksa Nusantara, ini atas ijin Ibu ketua umum, Bu Yasmin.

Saya mencoba mengumpulkan kawan kawan yang punya niatan untuk membantu perekonomian masyarakat kabupaten Sukabumi khususnya.”

“Supaya ada peningkatan dalam bidang usaha, dan koperasi ini ada 3 jenis usaha yang akan kita kembangkan di Sukabumi yang pertama adalah unit jasa keuangan ( UJK ),

kita akan memberikan simpan pinjam kepada anggota khususnya dan umumnya warga masyarakat kabupaten Sukabumi.’ jelas oges.

“Yang kedua, warung Garuda atau ritel yang akan kita kembangkan untuk pertama akan dikembangkan di kecamatan Purabaya sebagai titik awal. dan apabila perkembangannya pesat, maka akan dibuka cabang di semua kecamatan bahkan di semua desa di 47 kecamatan 386 desa ,di Kabupaten Sukabumi.”

Baca Juga  Wabup Minta Hari Jadi Ke 41 Desa Cileungsing Jadi Energi Membangun

“yang ketiga adalah jenis usaha lokal, yang akan di sesuaikan dengan kultur dan kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *