Sukabumi Transmetro.id – Polemik yang terjadi beberapa pekan kebelakang seakan menjadi sebuah misteri. Aksi Demonstrasi yang tadinya hanya menyuarakan tuntutan, ternyata ia melebar pada penjarahan.
Kejadian cukup memilukan itu mendapat sorotan dari Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. Ia menyatakan sikap atas dinamika sosial politik yang memanas hingga tingkat nasional.
Dalam hal ini, Budi menegaskan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto, sekaligus mengingatkan agar seluruh elemen bangsa menjaga ketertiban serta menolak aksi-aksi anarkis.
“ Pesan kuatnya adalah tentang tegakkan supremasi hukum, berantas KKN, perluas lapangan kerja, dan jalankan demokrasi! Ini message awal yang ingin kita tegaskan,” ujar Budi Azhar saat dihubungi, Jum’at (5/9/2025).
Budi berasumsi, bahwa sikap DPRD Sukabumi ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap keadaan bangsa.
” Demonstrasi yang marak belakangan ini sudah bergeser ke arah yang mengkhawatirkan, bahkan cenderung mengarah pada tindakan makar,” ucapnya.
Kita tidak menolak aksi demonstrasi, lanjut Budi, karena itu merupakan hak warga yang dilindungi dengan Undang-undang.
” Yang kami tolak adalah cara-cara premanisme, seperti merusak, menjarah, dan mengganggu ketertiban umum,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan, usia ke-80 tahun Indonesia harus menjadi momentum refleksi bersama. “Kita berjuang 80 tahun lebih, jangan sampai kemerdekaan dan pembangunan yang sudah diraih dirusak oleh oknum-oknum yang tidak menginginkan Indonesia maju,” ungkapnya, dikutip dari Sukabumiku.
Budi Azhar berharap Presiden Prabowo segera mengambil langkah strategis untuk mengendalikan situasi nasional yang mulai tidak kondusif. Menurutnya, tindakan cepat pemerintah sangat penting demi menjaga stabilitas politik dan rasa aman masyarakat.
“Saya harap Bapak Presiden segera mengambil langkah cepat untuk mengendalikan situasi ini. Aksi demonstrasi yang sudah terindikasi mengarah ke ekstremisme harus segera ditindak. Siapapun yang salah, segera proses sesuai hukum dan perundang-undangan,” tutupnya.*
