Sukabumi Transmetro.id – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Hj. Leni Liawati, kembali meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Cikahuripan Kecamatan Cisolok Sukabumi, pada Selasa (28-10-25).
Leni menyebut, bahwa dirinya beserta tim sebelumnya telah menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di wilayah Desa tersebut, namun banjir kembali terjadi saat ia dalam perjalanan menuju Karangpapak.
Leni mengatakan rasa keprihatinannya, mengingat keluarga besar dirinya merupakan warga Desa terdampak bencana alam tersebut.
” Bapak saya orang sini, suami saya juga dari sini, jadi ini bukan sekadar wilayah kerja, tapi kampung halaman kami sendiri,” ujarnya kepada awak media dilokasi terdampak bencana, Selasa (28-10-25.
Leni menambahkan, penyebab utama banjir di wilayah Cisolok dan sekitarnya bukan hanya curah hujan tinggi, tapi juga masih banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai.
“ Yang pertama curah hujan tinggi, tapi yang kedua masih banyak sampah di aliran sungai. Ini perlu kesadaran masyarakat juga,” ujarya.
Bencana seperti ini bukan hanya di sini, lanjut Leni, tapi juga terjadi di Karangpapak, Sukarame, bahkan Wangunsari.
” Jadi kita sedang berkoordinasi lintas wilayah untuk langkah penanganan bersama,” ucapnya.
Leni kembali mengatakan, berbicara mengenai lambatnya penanganan pemerintah terhadap sejumlah bencana sejak 2023 hingga 2024. Leni tidak menampik adanya keterlambatan realisasi bantuan.
Namun ia menegaskan, hal itu bukan karena tidak ada upaya, melainkan keterbatasan anggaran dan proses koordinasi antarinstansi.

“ Sebagai wakil rakyat, tentu saya juga kesal. Kesannya memang lambat, tapi di rapat-rapat kami sudah sering menyampaikan soal percepatan penanganan,” kata Leni.
Legislator dari Fraksi PKS itu mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa instan karena perlu koordinasi, termasuk dengan provinsi.
” Anggaran kabupaten juga terbatas, jadi memang tidak bisa semua langsung tertangani,” tegas Leni,” dikutip dari Wartahukum, Rabu (29-10-25).
Leni menambahkan, dari sisi pelayanan kesehatan dan dapur umum, pemerintah daerah bersama relawan sudah mulai berkoordinasi di lapangan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
“ Untuk kesehatan sudah dikomunikasikan dengan tim medis. Mereka sedang survei lokasi yang dianggap rawan bencana untuk memastikan warga aman,” paparnya.
Soal dapur umum, kata Leni, tadi sudah komunikasi dengan BPBD dan Dinas Sosial. Relawan Sehati sudah siap bahan makanan, sementara peralatan akan disiapkan BPBD.
Ia berharap pemerintah kabupaten, provinsi, dan seluruh elemen masyarakat dapat memperkuat kolaborasi agar penanganan bencana di Sukabumi bisa lebih cepat, tepat, dan menyentuh langsung warga terdampak,” pungkasnya.*







