Gubernur Jabar Ingatkan Tak Akan Perpanjang Izin Aqua,: Regulasi Jaga Infrastruktur.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sidak ke pabrik air minum dalam kemasan dengan jenama Aqua. (Kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi)

Subang Transmetro.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sapaan KDM, mewanti-wanti tak memperpanjang izin pengambilan dan pemanfaatan air tanah Aqua bila masih menggunakan truk yang kelebihan muatan atau ODOL.

Hal itu terkemuka melalui video yang di unggah akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Rabu (22-10-25).

Dalam keterangan nya, KDM menyebut bahwa dirinya tak akan segan untuk menutup akses perpanjang izin operasi air minum dalam kemasan berjenama Aqua itu.

” Nanti izinnya enggak saya perpanjang loh, izin pengambilan airnya tidak diperpanjang kalau mobilnya enggak diganti,” ujarnya.

Baca Juga  Inilah 4 Gubernur Yang Paling Terkenal Dengan Ciri khasnya Masing-masing.

Dia menyebut perusahaan harus menggunakan armada yang sesuai, yakni bukan yang memiliki muatan berlebihan atau over dimension over loading (ODOL).

Hal itu bertujuan untuk menjaga infrastruktur jalan dan keselamatan warga sekitar.

Tak sampai disitu, dalam sidaknya KDM melanjutkan kegiatan inspeksi dengan mendatangi tempat armada pengangkut terparkir, menanti keberangkatan.

Di antara sejumlah truk, KDM mendatangi salah satunya dan menanyakan total muatan kepada perwakilan pabrik. Dari situ, dia mendapatkan truk yang mengangkut total 720 galon.

Dengan volume air per galon sebesar 19 liter, total muatan truk mencapai 13,68 ton. Sementara itu, kapasitas angkutnya sebesar 5 ton.

“ Kendaraan cepat rusak, rem cepat rusak, as roda cepat rusak, jalan cepat rusak,” katanya, dikutip bisnis.co, Kamis (23-10-25).

Baca Juga  Soal Kematian Bocah 3 Tahun di Sukabumi, Kades Cianaga Penuhi Panggilan Dedi Mulyadi.

Dedi juga bertanya kepada salah seorang sopir yang berusia senja. Pengemudi yang bertopi dengan rambut dan kumis putih itu mengatakan bahwa dia mendapatkan upah Rp125.000 per hari untuk mengangkut galon.

Dedi memberitahunya bahwa upahnya tak sepadan dengan risiko yang ditanggung, yakni mengemudi truk kelebihan muatan. Dia turut menyebutkan bila dia melarang truk kelebihan muatan melintas, sopir acap kali berdemo menolak kebijakan itu saat mereka hanyalah korban.

“ Kelipatan muatan tidak sebanding dengan kesejahteraan sopir,” jelas KDM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *