Kenangan dari Siswa SMP yang Tewas Dibacok di Sukabumi

Documen detikJabar

Kota Sukabumi.transmetro.id,-Jumat, 24 Maret 2023 : detik.com/jabar

SUKABUMI, – Nasib nahas menimpa ARSS (14). Siswa kelas 3 SMP di Kota Sukabumi ini menjadi sasaran pembacokan dua kali hingga meninggal dunia. Aksi pembacokan itu bahkan sempat ditayangkan secara langsung melalui media sosial Instagram.

Diketahui, peristiwa dugaan pembacokan itu terjadi pada Rabu (22/3/2023) di Perum Pesona Mayanti, Jalan Cibuntu, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.

Ayah korban, Adrianto Saputra (43) mengatakan, anaknya merupakan sosok yang baik dan tak pernah menyulitkan kedua orang tua. di rumahnya, ARSS menjadi adik dan kakak periang yang menghidupkan suasana. dilansir detik.com

“Kalau dia itu waktu kecil periang dan bertanggungjawab. Kadang jahil sama adik-kakaknya. Tapi kalau kakaknya ada masalah, dia yang maju paling depan. Rumah itu lebih hidup kalau ada Ade,” kata Adrianto kepada detikJabar, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga  Tingkatkan Kapasitas dan Wawasan Legislator, DPRD Kab.Sukabumi Bimtek

Dia mengatakan, korban juga selalu menyisihkan uang jajannya. Biasanya uang tersebut akan diberikan kepada ayahnya saat ia ingin membeli barang.

“Ade kalau punya keinginan tak pernah dengan tangan kosong. Saya ingat dia ingin membeli handphone, ‘Yah Ade pengen beli handphone, ada uang segini nanti ayah tambahin ya’ itu yang paling saya ingat dan berarti bagi saya. Hanya dia satu-satunya anak yang pengertian,” sambungnya.

Selain itu, korban juga merupakan calon atlet sepakbola. Adrianto mengatakan, ARSS sempat akan diterbangkan ke luar negeri untuk mewakili temannya. Namun rencana itu kini pupus di tengah jalan.

“Iya memang sebelum COVID-19 ikut SSB (sekolah sepakbola). Kemarin itu sebelum COVID-19 ada rencana mau dibawa keluar negeri. Tiga minggu yang lalu dia bilang mau ikut lagi, cuma saya bilang ‘De, Ade kan baru sembuh nanti aja.’ Dia minta sepatu yang harganya Rp 250 (ribu) dan ikut lagi SSB, tapi saya ngizininnya nanti setelah Lebaran,” ucap Adrianto.

Baca Juga  *Puluhan Pimpinan Ormas Islam Berkumpul di MUI Membuat Pernyataan Sikap Terhadap JAI*

“Saya sangat kehilangan karena anak-anak saya dekat semuanya, lima-limanya laki-laki dekat dengan saya karena setiap saat anak-anak harus sama saya, tidak ada yang nggak. Walaupun saya kerja di luar daerah, tapi anak-anak itu selalu saya pantau, tidur pun malam saya perhatikan satu-satu,” tambahnya.

Sekadar informasi, ARSS mengalami pembacokan sebanyak dua kali. Peristiwa pertama terjadi pada Februari 2023 lalu dengan luka bacok di punggung. Saat itu, keluarga berlapang dada dan menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

Pada peristiwa kedua, tepatnya Rabu (22/3), ARSS juga menjadi korban pembacokan dengan luka yang lebih serius. Dia mendapatkan luka bacok di pergelangan tangan hingga nyaris putus, luka bacok di kepala dan pendarahan dalam di kepala. Pada Kamis (23/3) pukul 02:30 WIB, ARSS dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga  Sikap Cuek dan Masabodo Diduga Menjadi Karakter Kepala Bappenda Kabupaten Bogor

(Frans Hp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *