*Menjadi Kades Desa Selawangi Usai Pensiun Dari BKKBN*

*Menjadi Kades Desa Selawangi Usai Pensiun Dari BKKBN*

Sukaraja.transmetro.id, Rabu, 22 Mei 2024, Laporan Hans. Editor 

SUKABUMI.-Inilah sosok Asikin Kades  Selawangi, Kecamatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tiga tahun terakhir.

Saat ditemui awak media, sedang mengawasi pembangunan Balaidesa dari Anggaran Desa yang ada.

Lelaki kelahiran 5 Juli 1959 membawahi wilayah yang didiami sebanyak 6827 Jiwa dan 2006 KK,  dimana warga  umumnya adalah buruh petani, yang sedikit mereka peternak unggas dan  pedagang.

Sebagai anggota Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Asikin mematuhi aturan yang berlaku di organisasi demi kemakmuran masyarakat sekitar.

Desa Selawangi saat ini termasuk salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Sukaraja dinilai warganya cukup makmur.

“Sebagai anggota Apdesi, Saya rasakan fungsi utama wadah ini. Karena kami sebagai perangkat desa punya wadah di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memfasilitasi komunikasi, koordinasi, serta sinergi antara anggota organisasi.” Tutur Asikin.

Baca Juga  Kadisdik Kab.Sukabumi, "Harus Memahami Tentang PPDB Th. Ajaran 2024-2025,"

Asikin mengaku ia berkiprah sebagai kepala desa setelah pensiun dari BKKBN menggantikan Jajang Wahyudin, Kades Selawangi sebelumnya. Dengan pengalaman menangani seluk beluk Keluarga Berencana, maka dirinya paham bagaimana mengelola dana pembangunan desa yang hanya Rp. 1,2 miliar per tahun.

“Sebenarnya, sejak Kades Selawangi menjabat tiga tahun belakang ini tidak ada pembangunan yang berarti yang dirasakan masyarakat. Artinya tidak ada perubahan yang berarti usai ditinggal oleh lama Jajang Wahyudin. Malah ia fokus membangun balai desa yang belum tentu masyarakat rasakan manfaatnya,” pengakuan salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Harapan nyata yang belum terealisasi dan dibutuhkan masyarakat saat ini adalah kebutuhan perbaikan Jalan Nagrak, Selawangi yang banyak berlubang dan bisa membahayakan pengendara motor dan mobil. Lainnya, adalah tidak ada mobil ambulance Khusus – – seperti yang dimiliki oleh desa-desa di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga  *Kades Selawangi Tetap Berdedikasi Usai Pensiun*

Masih banyak pertanyaan yang akan diajukan oleh Tim Aktual Investigasi kepada Kades Selawangi,Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat antara lain sebagai berikut:

Pertama, apa saja pendapatan pemasukan keuangan desa?

Kedua, asset desa apa saja yang dimiliki selain tanah?

Ketiga, apakah ada kerjasama antara desa dengan pihak lain kalau ada kegiatan apa saja dan apakah ada dasar aturan yang mendukung kegiatan tersebut serta bagaimana pembagiannya bagi hasil tersebut?

Keempat, apakah ada sumbangan dari pihak ketiga. Bila ada sumbangan dari mana aja, apakah ini sifatnya rutin? Hasil sumbangan tersebut digunakan untuk kegiatan apa?

Kelima, alokasi dana desa setiap tahun turun berapa kali dan totalnya berapa dalam satu anggaran setiap tahun?

Baca Juga  FKWSB Beri Apreasiasi Kejari Cibadak Atas Penanganan SPK Bodong Dinkes

Keenam, bagi hasil pajak dan restitusi desa berapa persen pembagian. Apakah ada dasar aturan yang mendukung tersebut?

Ketujuh, berapa bengkok sawah hektar yang dikelola oleh desa?

Kedelapan, apakah ada sawah bengkok yang disewakan ke masyarakat. Berapa besar sewa per hektarnya?

Kesembilan, hasil bengkok sawah desa tersebut digunakan untuk apa?

Kesepuluh, apakah ada dana Alokasi khusus (DAK ) berapa besar anggaran tersebut diterima dalam satu tahun, digunakan untuk apa?

Kesebelas, apakah ada hibah atau sumbangan dari pihak lain sebagai CSR yang diterima desa?

Keduabelas, apakah ada swadaya, gotong royong dan lain lain sebagai pendapatan desa?

Keduabelas pertanyaan di atas belum mendapatkan respon yang memadai dari Kades. Mungkin yang bersangkutan tengah disibuki oleh tugas rutin yang ada.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *