Transmetro.id Lima organisasi profesi tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Sukabumi melakukan audensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, audensi tersebut menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Omibuslaw.
Kelima organisasi tersebut yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Sukabumi, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Sukabumi, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Sukabumi, PersatuanPerawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Sukabumi, dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Sukabumi.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara mengatakan RUU Kesehatan Omnibus Law yang saat ini sedang digodok pemerintah, ada hal-hal yang nantinya kemungkinan bisa merugikan dan menghambat kualitas-kualitas kesehatan terutama bagaimana mengkontrol kualitas daripada profesi nakes. “Oleh sebab itu para nakes melakukan audensi dengan kami pada Kamis, 1 Desember 2022 kemarin,” kata Yudha kepada wartawan, Minggu (4/12/22).
la menuturkan, semangat RUU Omnibus Law adalah membawa investasi dari asing untuk datang ke Indonesia. “Tetapi dalam aspirasi yang diterimanya, posisi Organisasi Profesi nakes jadi diperkecil ruang gerak dan juga otoritasnya, sehingga diharapkan para organisasi profesi nakes ini perlu untuk di betul-betul tidak menginjak satu tetapi mengangkat yang satu, RUU Omnibus Law Kesehatan ini harus betul-betul win-win, harus betul-betul harapan daripada seluruh warga masyarakat Indonesia khususnya sekarang ini adalah di Kabupaten Sukabumi,” ujar Yudha.
Dengan adanya audensi tersebut, dirinya memastikan surat penolakan ini akan diantarkan langsung staf DPRD ke gedung DPR RI di Senayan. “Jadi tadi diskusinya cukup luar biasa, kami pun juga menerima daripada jeritan-jeritan kawan-kawan kita ini. Kami tadi sudah mendatangani berita acara dan kami tadi menyepakati bersama-sama komisi 4 untuk menindaklanjuti aspirasi ini ketingkat yang lebih tinggi yaitu ke DPR RI,” Jelasnya.
Red