Verifikasi Ctps, Tim Verifikator Sebut Bangga Dengan Komitmen Kepala Daerah Kab. Sukabumi

Verifikasi Ctps, Tim Verifikator Sebut Bangga Dengan Komitmen Kepala Daerah Kab. Sukabumi

Palabuhanratu, transmetro.id Rabu, 29 September 2022 Laporan: inf/kbsm

SUKABUMI-Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri, menerima tim Verifikasi Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Provinsi Jawa Barat di Pendopo Sukabumi, Kamis, (29/09/2022).

dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K), M. Kes., MMRS. Kepala Dinas Kesehatan Jabar menyebutkan bangga kepada Kab. Sukabumi dengan komitmen kepala daerahnya sehingga menjadi salah satu dari tiga Kabupaten yang bebas ODF di Jawa Barat yaitu Kab. Sukabumi, kab Subang dan Kab Bandung Barat.

“Verifikasi saat ini, karena Kab. Sukabumi sudah lolos administrasi dan Tim Verifikasi CTPS Prov Jabar sekarang. Melakukan uji faktual dilapangan” jelasnya.

Baca Juga  Pemkot Apresiasi Pada Pelaksanaan Musda IV PPNI Kota Sukabumi

Wakil Bupati menegaskan bahwa pada dasarnya CTPS untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat dan CTPS sebagai pilar kedua setelah ODF. “kita ingin melalui gerakan ini bisa menciptakan Pola Hidup Bersih dan Sehat di Kab. Sukabumi. Ada 12 Kecamatan yang di verifikasi yakni Sukaraja, Sukabumi, Cibadak, Nagrak, Cicurug, Cidahu, Palabuanratu, Cikakak, Ciemas, Waluran, Sagaranten dan Pabuaran” jelasnya.

Menurut wabup, Pemkab Sukabumi selalu berkolaborasi dengan stekholder terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat, kita tahu bahwa Kab. Sukabumi di tahun 2024 kita akan menjadi tuan rumah Healty Summit tentunya pilar-pilar ini menjadi tantangan yang harus dijawab.

“Kepada segenap jajaran stakeholders terkait seperti perangkat daerah agar secepatnya menindaklanjuti segala sesuatu yang diperlukan Tim Verifikasi dari Provinsi Jawa Barat sehingga pelaksanaan tugasnya bisa berjalan lancar dan sukses” ujarnya.

Baca Juga  Pendapat Akhir dan Nota Pengantar Bupati Sukabumi dalam Rapat Paripurna DPRD

Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati menyerah cendramata Kepada Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *