Warisan Budaya Kutai Timur, Batik Wakaroros Tampil di Indonesia Fashion Week 2025.

Batik Wakaroros, Warisan Budaya Kutai Timur di Ajang Indonesia Fashion Week 2025

JAKARTA Transmetro.id– Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan budaya nya yang luar biasa, menjadi negara yang kaya akan potensi pariwisata dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Salah satunya seperti Batik Wakaroros yang menjadi Warisan Budaya Kutai Timur (Kutim).

Sebuah karya indah budaya Indonesia, Batik Wakaroros memiliki motif Dayak Basap dari Karst Sangkulirang ikut ditampilkan dalam memeriahkan ajang Indonesia Fashion Week 2025 pada Sabtu (31-05-2025).

Ajang Indonesia Fashion Week 2025, menjadi perhelatan untuk memperkenalkan budaya daerah melalui peranan busana. Motif yang unik dikombinasikan dengan rancangan yang apik, meneghasilkan sebuah karya yang indah.

Batik Wakaroros, Warisan Budaya Kutai Timur di Ajang Indonesia Fashion Week 2025

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim Siti Robiah Ardiansyah mengatakan, Batik Wakaroros bukan sekadar fashion. Mengusung tema Majestic Wakaroros, batik ini sebagai bentuk memperkenalkan identitas Kutim di mata dunia. 

Baca Juga  6 Style Denim Masih Mendominasi di 2025, Kini Tampil Lebih Ekspresif dan Berani.

“Ini bukan hanya soal fashion. Ini soal membawa warisan budaya Kutai Timur ke panggung nasional, agar dunia tahu bahwa kita punya cerita, punya identitas, punya karya,” ujar Siti Robiah di Jakarta.

Dilansir dari Okezone.com, motif ini mulanya ditemukan dalam bentuk ukiran di dinding gua oleh tim peneliti prasejarah pada 2006, dan mulai dikembangkan sebagai motif batik sejak 2010. Wakaroros mencerminkan pola hidup masyarakat adat yang tertib, seimbang, dan selaras dengan alam.

Batik Wakaroros, Warisan Budaya Kutai Timur di Ajang Indonesia Fashion Week 2025 

Selain Wakaroros, Kutim juga memiliki sejumlah motif batik khas lain yang sudah mengantongi hak cipta. Seperti Akar Paku Bolo karya Risno, Kelubut karya Juwita, Daun Singkong karya M Ali, Telapak Tangan Karst karya Masniar, dan Arit Lepo karya Ises Krismananta. Namun, tahun ini, Wakaroros lah yang dipercaya menjadi ikon utama Kutim di panggung nasional.

Baca Juga  Desainer Indonesia, Dita Celine Pamerkan Gaun Pengantin : Nuansa Floral Masih Banyak Diminati.

“Kami ingin batik Kutim tidak hanya dikenal di Kalimantan, tetapi juga menjadi bagian dari wacana budaya nasional,” pungkas Siti Robiah.

Indonesia Fashion Week 2025 akan menjadi saksi bagaimana warisan budaya lokal Kutim melangkah anggun dalam busana, menembus batas wilayah, dan berbicara kepada dunia lewat motif yang telah berdiam ribuan tahun di tebing cadas Kalimantan.

(Fajar/Lee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *