Gawat,” DBD Hantui Palabuhanratu, Tiga Bulan Ini,  44 Pasien di RSUD

 DBD Hantui Palabuhanratu, Dalam Waktu Tiga Bulan,  44 Pasien di Rawat di RSUD Palabuhanratu

SUKABUMI – Sejak awal tahun 2024 hingga Maret, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengalami peningkatan yang signifikan.

Hal tesebut dikatakan Humas RSUD Palabuhanratu, Saeful Anwar, kepada wartawan, Jumat (22/3/24).

Saeful menyebut bahwa dalam kurun waktu tiga bulan tercatat terdapat 44 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit. “Rinciannya 8 pasien di bulan Januari 2024, 12 pasien di bulan Februari, dan hingga Jumat hari ini, terdapat 24 pasien,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, para pasien DBD yang dirawat mereka rata-rata awal mulanya mengeluhkan demam tinggi, nyeri pada perut hingga gelisah.

Baca Juga  Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hadir Istighosah Hari Nelayan Palabuhanratu Ke -63.

“Ada peningkatan, tapi tidak terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). Rata-rata keluhan awalnya itu demam tinggi, lemas, gelisah, nyeri perut, pasien sekarang rata-rata dewasa,” kata Saeful.

Ia menyebut, sebelum diagnosis DBD, pasien yang masuk IGD akan diobservasi oleh dokter hingga hasil laboratorium tersedia.

“Sebelum memasuki fase DBD, seseorang yang terinfeksi virus dengue umumnya mengalami demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celsius. Fase ini disebut sebagai demam dengue,” jelas Saeful.

Ia melanjutkan, demam terutama berlangsung pada 1-2 hari pertama dan akan turun pada hari ketiga.

“Namun, perlu diwaspadai bahwa hari ketiga hingga hari kelima saat demam sedang turun, justru merupakan masa kritis, dimana mungkin terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah yang disertai penurunan nilai trombosit, sehingga memerlukan terapi cairan dan observasi ketat,” ujarnya.

Baca Juga  Polres Sukabumi Tindak Knalpot Brong, Ganggu Kondusifitas

Menurutnya, dalam hal perawatan, RSUD Palabuhanratu memberikan pelayanan terbaik untuk pasien DBD.

“Sesuai prosedur kita melaksanakan pelayanan dan perawatan terhadap pasien, pemeriksaan trombosit, melakukan rawat inap, utamanya supaya pasien tidak down dan kita terus mengupayakan agar imunitas mereka terjaga dan tidak shock,” kata Saeful.

Laporan, : Rusdi SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *