Nasib Kapolri di Ujung Tanduk, Oktober Bakal Diganti, Pengamat,: Seperti Menaiki Perahu Bocor.

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Transmetro.id – Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dikabarkan bakal di copot dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Beredarnya kabar itu seperti dikatakan Pengamat Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting yang meyakini Presiden Prabowo Subianto tidak lama lagi akan mencopot Listyo Sigit dari jabatannya itu.

Diketahui, belum lama ini Listyo Sigit jadi bahan perbincangan publik pasca aksi massa berujung ricuh yang terjadi antara 25-30 Agustus 2025 lalu.

Bahkan dirinya yang juga dicap sebagai bagian dari loyalis Joko Widodo (Jokowi), yang dikenal dengan sebutan ‘Geng Solo’ juga menjadi alasan logis pergantian dirinya.

” Menurut saya Oktober ini Listyo Sigit insyaallah diganti. Karena situasinya juga, begini logikanya, Listyo ini sudah hampir 5 tahun, lebih dari 4,5 tahun tidak logis,” ujar Ginting dalam podcast Abraham Samad Speak Up bertajuk ‘Budi Gunawan Dicopot, Kapolri di Ujung Tanduk. 5 Menteri Geng Solo Terusir’ yang tayang pada Kamis, 11 September 2025.

Baca Juga  Presiden Prabowo Pimpin Rapat Bersama Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, Bahas Ketahanan Pangan hingga Perbaikan MBG.

Ia mencontohkan peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) yaitu aksi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan yang terjadi pada tanggal 15–16 Januari 1974.

Saat itu lanjut Ginting, terdapat 20 jenderal yang diberhentikan Presiden Soeharto, termasuk di antaranya Soemitro dan Ali Moertopo.

Sehingga untuk kasus kerusuhan Agustus 2025, tidak cukup hanya Budi Gunawan yang diberhentikan sebagai Menko Polkam namun juga Listyo Sigit Prabowo selaku pimpinan Polri.

” Dulu TNI yang berada di depan. Sekarang menghadapi kerusuhan massa kan polisi, jadi harus diberhentikan. Harusnya Kapolri, Kabaintelkamnya, Kabaharkam, termasuk Komandan Korps Brimob (diberhentikan),” paparnya.

Selain mereka, menurut Ginting yang juga seharusnya dicopot ialah para kapolda yang gagal mengendalikan wilayahnya, seperti Kapolda Metro Jaya, Kapolda Sulawesi Selatan, Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Jawa Timur,” dukitip dari Gelora.co.

Baca Juga  Fraksi Partai Gerindra di DPR RI Dukung Kebijakan Stimulasi Pemerintah Pada Kuartal II 2025.

” Listyo Sigit Prabowo tidak bisa lagi mengendalikan anak buahnya. Anak buahnya kemungkinan juga loyalitasnya tidak tegak lurus lagi, kenapa? Karena dia seperti sedang menaiki perahu yang sudah bocor, akan tenggelam, jadi ngapain gua loyal sama dia. Institusi ini berbahaya sekali,” terang Ginting.

” Ini momentum juga bagi Prabowo untuk melakukan reformasi besar-besaran terhadap lembaga Kepolisian,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *