Pemdes Pasawahan Cicurug Berhasil Turunkan Angka Stuting,
Dalam upaya Akselerasi Penurunan Stunting, menuju Desa Pasawahan Zero New Stunting..
Cicurug-transmetro.id –Selasa 12 September 2023. laporan Linda Herlina
SUKABUMI,-Pemdes Pasawahan Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, menyelenggarakan giat Zero New Stunting, upaya ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka Stunting di wilayahnya.
Menurut Rina Dahlan, Ibu Kepala Pemerintah Desa Pasawahan dalam kesempatan tersebut, menjelaskan, “Pentingnya Stunting ini Alhamdulillah karena kita saling kerjasama dengan berbagai steakholder yang ada di desa,
Angka penurunan Stunting di desa kita sangatlah bagus, sekarang yang Stunting itu 16 orang dari 19 orang, saat ini kita sedang ada program pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT), papar Bu Kades.
“PMT ini adalah untuk balita gizi kurang, dan yang mendapatkan bantuan ini ada 23 balita dan ibu hamil Kek 3 Orang di desa pasawahan ini, ditangani oleh para kader,”.paparnya.
” Disini kami menggunakan dapur di kediaman Kepala Desa, agar makanannya higienis serta terjaga kebersihannya, pengolahannya benar benar terjaga kesehatannya.
Alhamdulillah sekarang tinggi badan dan berat badan itu ada peningkatan mudah-mudahan Desa Pasawahan bisa zero stunting. walaupun ada sedikit kendala tetapi kami bisa menanganinya.” Pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Dr. Oong Riyanto sebagai tenaga penyuluh Stunting, Nara sumber dari kesehatan mengatakan.
” Kita penekanan lebih kearah pencegahan Stunting yang memang dilakukan oleh temen temen yang namanya tim pendamping keluarga atau TPK.
jadi setiap desa, setiap RW juga ada TPKnya, jadi kita akan mencegah kalau yang beresiko kita tidak diarahkan tidak jadi Stunting.” Jelas Dr. Oong Riyanto
“Contohnya ada anak, kemudian kita timbang, kita ukur, panjang badan, lingkar kepalanya, kalau memang dia beresiko kita akan cegah, dengan cara pendampingan.
Misalnya penjelasan tentang gizinya seperti apa, konsultasikan dengan dokter ahli anak ataupun faktor yang lainnya dan mungkin satu lagi itu dengan pola asuh anak, jelasnya.
“Yang dimaksud pola asuh itu antara lain banyaknya anak-anak yang dititipkan oleh orang tuanya disaat bekerja dan bagaimana cara asuh anak saat ditinggalkan kerja oleh orang tuanya, kemudian yang kedua Air Susu Ibu (ASI) ekslusif,
Jadi jangan sampai anak itu tidak diberikan ASI karena bekerja, bisa ditampung untuk diberikan pada anaknya tersebut seperti itu.
“Harapan saya, mudah-mudahan di tahun 2024 sesuai dengan SPJM dari pak Bupati, Stunting ini akan turun harapannya 14 % .”ucapnya.
Red/Frans Hp.