Perlu di Perhatikan Ternyata Beberapa Tren Populer Kesehatan Ini Belum Tentu Aman, Berikut 7 Faktanya.

Foto : Syaf Unica Indonesia

Transmetro.id – Berbagai tren kesehatan dan kebugaran sangat cepat menyebar melalui jejaring media sosial ataupun intertnet. Akan tetapi, perlu di ingat tidak semua konsep tersebut aman atau cocok buat semua orang.

Dasar dari landasan beberapa praktik yang dirasa sehat, justru malah sebaliknya dapat menimbulkan masalah kesehatan serius jika diikuti tanpa pertimbanagan matang.

Mengutip Okezon.com pada Minggu (01-06-02025), berikut 7 tren kesehatan populer yang dapat membahayakan kesehatan.

1. Menghindari Garam Beryodium

Banyak orang menghindari garam beryodium karena dianggap tidak sehat, padahal yodium sangat penting untuk fungsi tiroid yang mengatur metabolisme dan pertumbuhan.

Kekurangan yodium dapat menyebabkan gondok, kelelahan, penambahan berat badan, dan masalah perkembangan pada anak-anak. Menggunakan garam non-iodized atau mengurangi konsumsi garam tanpa suplemen yodium dapat berisiko bagi kesehatan.

Baca Juga  BNNK Sukabumi Sukses Bersihkan Wilayah dari Narkoba di Akhir Tahun 2023

2. Memberikan Hanya Jus atau Salad Mentah kepada Orang Sakit

Memberikan hanya jus atau salad mentah kepada orang yang sedang sakit dapat memperlambat proses penyembuhan. Tubuh memerlukan nutrisi seimbang, termasuk protein dan lemak sehat, untuk memperbaiki jaringan dan melawan infeksi.

Jus dan salad mentah mungkin tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk mendukung pemulihan.

3. Menghindari Produk Susu

Menghindari produk susu tanpa alasan medis yang jelas dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang dan otot. Kekurangan nutrisi ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan masalah kesehatan lainnya.

Jika Anda memilih untuk tidak mengonsumsi susu, pastikan untuk mendapatkan nutrisi tersebut dari sumber lain atau suplemen.

Baca Juga  Ingin Memiliki Bentuk Tubuh Bagus dan Ideal, Berikut Ini 7 Tips Cara Aman dan Sehat Menaikan Berat Badan.

4. Menghilangkan Garam Sepenuhnya dari Diet

Mengurangi asupan garam secara drastis dapat menyebabkan defisiensi natrium, yang berperan penting dalam fungsi saraf dan otot. Kekurangan natrium dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan bahkan kondisi serius seperti hiponatremia. Penting untuk menjaga keseimbangan asupan garam sesuai kebutuhan tubuh.

5. Mengadopsi Diet Bebas Gluten Tanpa Alasan Medis

Diet bebas gluten diperlukan bagi individu dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten. Namun, mengadopsi diet ini tanpa alasan medis dapat menyebabkan kekurangan serat dan vitamin B, serta gangguan pencernaan. Sebelum mengubah pola makan secara drastis, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.

6. Minum Jus Lemon saat Perut Kosong

Minum jus lemon saat perut kosong sering dianggap sebagai cara detoksifikasi. Namun, bagi beberapa orang, terutama yang memiliki masalah lambung seperti refluks asam atau tukak lambung, kebiasaan ini dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.

Baca Juga  Cara Sederhana Antisipasi Flu, Berikut ini 5 Minuman Yang Bisa di Konsumsi dikala Hujan.

Sebaiknya konsumsi jus lemon setelah makan atau campurkan dengan air untuk mengurangi keasamannya.

7. Mengganti Gula dengan Madu Secara Berlebihan

Meskipun madu dianggap sebagai pemanis alami yang lebih sehat, konsumsi berlebihan tetap dapat meningkatkan kadar gula darah dan risiko obesitas serta diabetes. Penting untuk mengonsumsi pemanis, alami maupun buatan, dalam jumlah yang wajar.

(Fajar/Lee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *