Sukabumi Transmetro.id – Sebuah peristiwa bencana alam memporak porandakan sebagian wilayah di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada 27 Oktober 2025.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi para Instansi. Salah satunya datang dari Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, yang dimana dirinya turun langsung kelokasi terdampak Bencana.
Dalam kunjungannya, pada Rabu (05-11-25), Budi Azhar turun bersama jajaran Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, sekaligus untuk memberikan dukungan kepada warga dan menyalurkan bantuan.
Tak hanya itu, ia juga memantau sejumlah fasilitas umum yang ikut terdampak, termasuk sekolah dasar di kawasan tersebut.
“ Kami atas nama pemerintah kabupaten Sukabumi mendorong agar penanganan lebih cepat. Beberapa dinas sudah kami minta bergerak, terutama terkait sarana pendidikan dan kebutuhan warga,” ucapnya.
Pemerintah Daerah, lanjut Budi, telah melakukan langkah cepat termasuk menyalurkan bantuan sejak awal bencana.
” Upaya perbaikan infrastruktur menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa berulang, sembari menunggu dukungan dari pemerintah pusat yang juga dijadwalkan turun membantu perbaikan,” ujarnya.
Pasca terjadinya bencana banjir tersebut, membuat aktivitas sekolah menjadi terganggu. Dimana kini sejumlah siswa harus belajar tanpa mengenakan seragam sekolah seperti biasa, karena pakaian mereka hilang atau rusak.
Kanaya, siswi kelas 3 SDN Cikahuripan, mengaku sudah beberapa hari menggunakan pakaian bebas.
“ Seragamnya hilang, jadi pakai baju biasa,” katanya singkat,” dikutip dari Sukabumiku, Kamis (06-11-25).
Sementara itu, Lena (43), warga setempat, bercerita bahwa pakaian keluarga terseret banjir dan sebagian lainnya terendam lumpur sehingga tidak bisa digunakan. Ia tampak memilih pakaian bantuan untuk anak-anaknya.
Menanggapi kondisi itu, Budi memastikan pihaknya akan segera menyalurkan bantuan tambahan berupa seragam sekolah, alat tulis, hingga sepatu. “Kami ingin memastikan anak-anak tetap bisa belajar dengan tenang,” tegasnya.
Selain bantuan pendidikan, Budi menekankan pentingnya percepatan perbaikan tanggul dan saluran air sebagai langkah mitigasi jangka panjang.*







