Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kab. Sukabumi Tanggapi Maraknya Perang Sarung

Caption, Badri Suhendi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kab.Sukabumi Tanggapi Maraknya Perang Sarung Saat Ramadhan 1445 H

Palabuhanratu, transmetro.id, Kamis, 28 Maret 2024, Laporan Rusdi

SUKABUMI-Maraknya perang sarung di Kabupaten Sukabumi mendapat tanggapan serius Badri Suhendi dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Sukabumi.

Badri mengatakan perlu adanya kerja sama atau kolaborasi lintas sektor untuk mencegah aksi perang sarung yang marak terjadi saat Ramadhan 1445 H.

Menurutnya mencegah terjadinya aksi perang sarung bukan hanya tugas pihak kepolisian saja tetapi perlu adanya kolaborasi lintas sektor mulai pihak keluarga atau orang tua, masyarakat, aparat keamanan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi maupun Pemkab Sukabumi.

Baca Juga  DPRD Kab.Sukabumi Adza, Melalui Baldatun Center Menggelar Pra Milad Ke 7

“Setiap komponen harus duduk bersama untuk mencari formulasi yang tepat agar kasus perang sarung tidak terjadi kembali khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi, karena dampak dari kenakalan remaja ini sudah ada beberapa yang menjadi korban,” kata Badr kepada wartawan, Rabu (27/3/24).

Maka dari itu, ucapnya, jangan sampai setelah ada korban jiwa semuanya bergerak, tetapi antisipasi dini perlu dilakukan untuk memperkuat perannya masing-masing. “Seperti orang tua yang harus memperketat pengawasan terhadap putra-putrinya saat berada di luar rumah serta tidak memberikan izin keluar rumah di waktu-waktu rawan antara lain sebelum dan sesudah berbuka puasa, usai shalat Tarawih dan waktu sahur,” ujarnya.

Badri menlanjutkan, masyarakat pun memiliki andil yang besar dalam upaya mencegah terjadinya aksi perang sarung dengan cara mengawasi dan melapor kepada aparat keamanan jika di daerahnya ada sekumpulan remaja atau pemuda yang berpotensi melakukan tawuran atau perang sarung.

Baca Juga  Anggota Komisi I DPRD Kab.Sukabumi Bahas Soal Lahan Eks PT. Pasir Kencana

“Untuk aparat keamanan khususnya kepolisian tentunya sudah jelas tugas, pokok dan fungsi (tupoksi), tetapi juga harus mendapatkan dukungan dari masyarakat,” kata Badri.

Sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi agar secara terus menerus memberikan peringatan dan edukasi kepada pelajar tentang bahaya dan dampak perang sarung dan membuat kegiatan di dalam maupun luar sekolah selama Ramadhan tentunya dengan pengawasan ketat pihak sekolah.

“Mata rantai pencegahan aksi perang sarung pertama adalah orang tua, lingkungan dan sekolah harus benar-benar dalam dalam melakukan pengawasan agar mempersempit ruang gerak anak untuk melakukan tindak kekerasan seperti perang sarung,” tandasnya.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *