Bogor  

Penjabat Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Berikan Materi Pencegahan Stunting di Kelurahan Cibeureumhilir

Pemkot.transmetro.id, Rabu, 11 Juni 2024, sumber : kdp.sukabumikota.go.id / Red Frans

SUKABUMI.-Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kota Sukabumi, Diana Rahesti, memberikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Stunting (tengkes) dan Penurunan Angka Prevalensi Stunting untuk kader Posyandu di Kelurahan Cibeureumhilir pada Selasa, 11 Juni 2024.

Bimtek ini dihadiri oleh Camat Cibeureum Yanwar Ridwan, Lurah Cibeureumhilir Suhendar, Kepala Puskesmas Cibeureumhilir, Pengurus TP-PKK Kota Sukabumi, Pengurus TP-PKK Kecamatan dan Kelurahan, serta Koordinator Lapangan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana.

Dalam sambutannya, Diana Rahesti menyampaikan bahwa stunting adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan sungguh-sungguh. “Survey kesehatan Indonesia mencatat data angka stunting di Kota Sukabumi mengalami peningkatan,” ungkap Diana Rahesti.

Baca Juga  Pj Wali Kota Sukabumi Tinjau Persiapan Pengerukan Sungai Cisuda untuk Antisipasi Banjir

Diana Rahesti berharap Bimtek ini dapat membantu kader posyandu dalam memahami dan menjalankan tugasnya dalam pencegahan stunting. “Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadi bentuk intervensi pemerintah untuk menurunkan angka stunting,” harapnya.

Lebih jauh, Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam pencegahan stunting. ” Kita tidak bisa bergerak sendiri, semua harus terlibat,” tegasnya.

Diana Rahesti berharap para kader Posyandu dapat membantu Puskesmas dalam menjalankan program pencegahan stunting dengan lebih optimal. “Saya harap, para kader dapat membantu Puskesmas agar lebih optimal,” ujarnya.

Bimtek Pencegahan Stunting di Kelurahan Cibeureumhilir merupakan salah satu strategi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader Posyandu dalam pencegahan stunting. Semua pihak berharap angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi dapat diturunkan.

Baca Juga  Penjabat Wali Kota Sukabumi Hadiri Peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Barat di Gasibu

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Hal ini dapat berakibat fatal bagi masa depan anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak Stunting

Jangka Pendek

Terganggunya perkembangan otak dan prestasi belajar Menurunnya kekebalan tubuh

Gangguan pertumbuhan fisik

Meningkatnya risiko penyakit

Jangka Panjang

Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar Menurunnya kekebalan tubuh Meningkatnya risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, stroke, dan disabilitas

Pencegahan Stunting

Pola makan: Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan cukup.

5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Lingkungan: Ciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah penyakit.

Pola asuh yang baik: Berikan stimulasi dan kasih sayang yang cukup kepada anak.

Baca Juga  Penjabat Wali Kota Sukabumi: Sinergitas dengan Seluruh Pihak, Langkah Strategis dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2024

Peran Kader Posyandu

Peningkatan upaya advokasi dan perencanaan: Mendorong kebijakan dan program yang mendukung pencegahan stunting.

Pemutakhiran data dan informasi: Mendata dan memantau kasus stunting di wilayahnya.

Peningkatan kesadaran masyarakat: Menyebarkan informasi tentang stunting dan cara pencegahannya.

Peningkatan kegiatan posyandu: Melaksanakan kegiatan posyandu dengan baik dan terjadwal.

Kader Posyandu memiliki peran penting dalam pencegahan stunting. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kader Posyandu dapat membantu masyarakat untuk memahami stunting dan cara pencegahannya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *