(Sumber gambar: Unsplash) Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 285-286, Pelindung dari Keburukan di Malam Hari
Al-Qur’an transmetro.id, Minggu, 01 April 2024, sumber : dc/Jmt,/18/02/ Feb/22 06:00 WB
JAKARTA – Surat Al Baqarah ayat 285-286 merupakan ayat yang istimewa. Sebagai bagian dari dua ayat terakhir surat Al Baqarah, telah banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan keutamaan dari kandungan ayat ini.
Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umat muslim untuk membaca potongan dua ayat dari surat terpanjang di Al Quran ini untuk dibaca setiap malam. Beliau menyebut, keutamaannya adalah diberikan kecukupan bagi yang membaca. Berikut bunyi hadits yang dinukil dari Abu Mas’ud Al-Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Artinya: “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr dalam tulisannya yang dikutip dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 menafsirkan makna hadits di atas. Menurutnya, kecukupan dalam membaca surah Al Baqarah ayat 285-286 dimaknai sebagai penjaga dan pelindung manusia dari segala keburukan.
Sebab, Syaikh Abdurrazaq dalam bukunya juga menyebut, sejumlah ulama berpendapat kedua ayat ini dapat menjadi alasan bagi seorang mslim untuk bangun di malam hari. Bangun di malam hari ini dapat dimaknai dengan terjaga untuk mengerjakan salat tahajud.
“Ada sebagian ulama yang mengatakan dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan tahajud,” tulisnya.
Lebih lanjut, simak bacaan lengkap surat Al Baqarah ayat 285-286 dan terjemahannya berikut. Lengkap dengan keutamaan yang dikandungnya berdasarkan hadits-hadits Rasulullah SAW yang dikutip dari Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Haddad.
A. Surah Al-Baqarah ayat 285-286, Arab, latin, dan terjemahannya
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Bacaan latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali,”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
B. Keutamaan surat Al Baqarah ayat 285-286
Tidak hanya dapat menjadi penjaga seorang muslim di malam hari, kedua ayat terakhir surat Al Baqarah ini ternyata sempat beberapa kali disinggung dalam hadits Rasulullah SAW seputar keutamaannya dilansir detik com. Berikut selengkapnya:
Rasulullah SAW memberitahukan bahwa beliau dianugerahi penutup surat Al Baqarah sebagai gudang (penyimpan harta) di bawah ‘Arasy (HR Ahmad).
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa rumah yang tidak dibacakan akhir surat Al Baqarah di dalamnya selama tiga malam, anak setan akan mendekatinya (HR Tirmidzi).
Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa membaca 2 ayat terakhir surat Al Baqarah (ayat 285-286) sama nilainya dengan membaca satu surat penuh surat Al Baqarah (HR Bukhari).
Editor, Frans.